Posts

Pak Cek Melepas Rindu dikampus

Aceh Besar, 1/3. Mukhlis Usman, SE atau biasa dipanggil Pak Cek Menyempatkan diri mengunjungi Kampus Universitas Abulyatama untuk bertemu dengan rekan-rekan lamanya Seperti Pak Akhyar di kantin UNAYA pada Kamis 1 Maret 2017,

Pak Cek terlihat Sehat Setelah beberapa lama tahun pensiun, jabatan terakhir yang beliau emban adalah Wakil Rektor II.

Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu 2017

Semua Orang Itu Jenius, Termasuk Anda !

Sering sekali kita mendengar orang-orang mengkategorikan orang lain berdasarkan kepintarannya, dimulai dari orang bodoh, biasa saja, hingga jenius. Pada kenyataannya, persepsi seperti itu tidaklah benar karena semua orang itu jenius termasuk diri Anda, hanya saja dalam cara yang berbeda. Inilah berbagai tipe kejeniusan manusia:

Secara singkat, makna dari kata “Genius” atau “Jenius” adalah seseorang dengan kapasitas kecerdasan di atas rata-rata. Ironisnya, masyarakat sekitar kita melihat kapasitas tersebut hanya dalam nilai akademik, yang sebenarnya harus disadari bahwa tidak semua kejeniusan manusia itu sama.

Contoh nyata dapat dilihat dari sebuah permisalan Pablo Picasso dan Albert Einstein. Ya, banyak dari Anda pasti sudah sering mendengar kedua nama ini, Pablo Picasso sebagai pelukis ternama dunia dan Albert Einstein sebagai ilmuwan ternama dunia.

Apabila kita hanya melihat dari sisi bidang fisika, Albert Einstein adalah seseorang yang sangat jenius tapi Pablo Picasso mungkin tidak pernah akan dapat disebut jenius dalam bidang ini.

Berbeda halnya jika kita melihat dari sisi kesenian lukisan. Namun kedua orang ini nyatanya memang adalah 2 orang yang jenius hanya saja dalam bidang masing-masing mereka sendiri. Jadi apakah Anda sudah dapat gambarannya?

9 Tipe Kejeniusan Manusia

Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai hal ini, seorang psikolog ternama, Howard Gardner menjelaskan bahwa kepintaran atau kecerdasan manusia yang lebih lanjut lagi disebut sebagai jenius ini, dapat dibagi menjadi 9 tipe kecerdasan.

1. Kecerdasan Logik Matematik
Kemampuan seseorang dalam mengatur, mengukur, dan memahami simbol numerik, abstraksi dan logika. Kepintaran inilah yang biasanya diukur secara akademis di sekolah-sekolahan.

2. Kecerdasan Linguistik
Kemampuan pengolahan bahasa baik dalam hal pemahaman atau implementasinya secara tertulis ataupun lisan. Sama halnya denga kepintaran logik matematik, kepintaran ini juga biasanya diukur secara akademis

3. Kecerdasan Visual Spasial
Diartikan sebagai kemampuan untuk mempersepsikan dunia visual dan bagaimana hubungan posisi satu benda dengan yang lain. Hal ini mungkin terdengar agak membingungkan, namun singkatnya dapat dijelaskan sebagai kepintaran terkait melukis, memecahkan puzzle, fotografi dan sejenisnya.

4. Kecerdasan Kinestestik
Kemampuan yang terkaitkan atas bagaimana seseorang memanfaatkan anggota tubuhnya dalam sebuah cara yang terampil. Di sinilah para atlit olahraga fisik termasuk ahli pantonim unggul dibandingkan orang-orang lainnya.

5. Kecerdasan Musikal
Sebagaimana namanya, kecerdasan ini adalah mengenai kemampuan seseorang mengenali dan menciptakan nada, ritme, dan pola suara hingga apa yang kita kenal sebagai “musik.”

6. Kecerdasan Intrapersonal
Menjelaskan mengenai seberapa tinggi tingkat kesadaran diri yang dimiliki seseorang. Dimulai dari menyadari kelemahan, kekuatan, hingga perasaan dirinya sendiri. Seorang pemimpin yang sukses setidaknya pasti memiliki kecerdasan interpersonal yang cukup baik baik untuk perkembangan diri ataupun visi kesuksesan mereka.

7. Kecerdasan Interpersonal
Berlawanan dengan kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain dimulai dari memahami perasaan orang lain hingga kemampuan mempengaruhi orang tersebut.

8. Kecerdasan Naturalis
Merupakan kategori kecerdasan tambahan yang berkaitan dengan kemampuan mengolah informasi lingkungan baik alam ataupun lingkungan sekitar Anda. Contoh sderhana adalah Anda suka di alam bebas, berelasi dengan hewan, atau lebih lanjut lagi dapat meklasifikasikan kehidupan liar seperti tumbuhan dan binatang dengan mudah.

9. Kecerdasan Eksistensial
Mereka yang mendalami teori kecerdasan ini menyarankan bahwa seharusnya ada tambahan kategori kecerdasan lainnya yang berkaitan dengan kesadaran beragama dan spiritual.

Tapi walaupun diri Anda lebih ahli dalam kecerdasan yang satu dibandingkan yang lain, perlu diketahui bahwa sebenarnya semua manusia memiliki semua 9 kecerdasan ini hanya dalam taraf yang berbeda. Yang satu mungkin ahli melukis, sedangkan yang lain mungkin ahli dalam perhitungan matematis.

Jenius Yang Manakah Anda?

Alm. Steve Jobs, adalah sebuah tokoh yang dipandang dan disebut-sebut sebagai seorang jenius dan pemimpin berkarisma terlebih lagi sebagai pendiri Apple. Dengan berbagai produk visionarisnya, ia membawa peradaban teknologi telepon genggam menjadi suatu kemajuan terbesar di tahunnya.

Namun apakah Steve Jobs merupakan seorang yang jenius? Menurut seorang ahli biografi ternyata Steve Jobs tidak memiliki tingkat kejeniusan yang dapat dikatakan luar biasa, ia hanya dikategorikan memiliki kepintaran rata-rata. Akan tetapi, bagaimana ia memanfaatkan kepintaran intrapersonalnya membuat dirinya menjadi seorang jenius.

Dari sini kita dapat melihat bahwa penting sekali untuk kita termasuk Anda mengetahui pada kecerdasan manakah kita lebih baik dibandingkan orang-orang sekitar kita. Selalu cobalah hal-hal baru dan mungkin saja Anda akan menemukan inspirasi hidup Anda yang baru.

Rina Mirdayanti “Membangun Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual”

MEMBANGUN KECERDASAN

 INTELEKTUAL, EMOSIONAL DAN SPIRITUAL 

Oleh Rina Mirdayanti, S.Si, M.Si

Berbicara mengenai kecerdasan tidak lepas dari dunia pendidikan. Secara umum masyarakat masih menganggap orang-orang yang berpendidikan sudah pasti memiliki kecerdasan lebih baik dibandingkan dengan sebagian masyarakat lain. Dapat dikatakan kecerdasan identik dengan istilah umum yang biasa digunakan untuk menjelaskan sifat fikiran yang mencakup sebuah kemampuan, baik kemampuan penalaran, merencanakan, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami gagasan serta  menggunakan bahasa dan belajar. Bahkan kecerdasan sangat erat kaitannya dengan kemampuan kognitif yang dimiliki secara individu. Yang paling menarik disini adalah terdapat beberapa cara dalam mendefinisikan kecerdasan, dalam beberapa kasus kecerdasan bisa termasuk kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan dan kebijaksanaan. Maka Dari pejelasan ini saya mencoba mendeskripsikan pengertian kecerdasan menurut pemahaman saya secara pribadi yang ada hubungannya antara kemampuan menyelesaikan masalah dan cara yang di ambil untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam kasus yang lain kita sering mendengar seseorang yang sukses itu adalah seseorang yang paling pandai mempergunakan akalnya. Jika kita melihat kontex yang berhubungan langsung dengan isi dari perintah tuhan , berulang kali di dalam alquran banyak sekali redaksi ayat yang maknanya memerintahkan manusia agar menggunakan akalnya untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah dimuka bumi, sehingga manusia semakin bertaqwa kepada Allah pencipta alam semesta.

Dari penjelasan ini saya berfikir di dalam memaknai kecerdasan, terkadang seseorang yang di anggap sangat mumpuni pada bidang tertentu dapat dikatakan seseorang yang cerdas. Yang terus mengasah diri dengan potensi-potensi yang ia miliki. Tetapi terkadang kita sering terlupa begitu banyak orang-orang yang kita anggap cerdas dengan kualitas pendidikan yang tinggi tetapi tidak baik dalam mengelola emosi dan spiritual secara pribadi. Saya jadi teringat sekitar beberapa bulan yang lalu yang membuat saya terasa sangat miris, kecewa dan sedih, seseorang yang saya anggap memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi tetapi meruntuhkan dunia pendidikan dalam sekejap. Dengan mudahnya beliau marah dan mengatakan” untuk saat ini susah sekali membaca buku lebih dari 2 halaman setiap harinya, padahal dulu setiap harinya selalu bisa menyempatkan diri untuk mengerjakan skripsi orang lain dengan bayaran diatas rata-rata”.Yang menjadi pertanyaan saya adalah karakter orang-orang yang seperti ini, karena mereka adalah produk dari pendidikan yang mendapatkan predikat orang-orang cerdas. Ini sebenarnya fenomena yang harus digaris bawahi tentang pemahaman kita mengenai cerdas berfikir, bertindak dan berbuat agar fenomena seperti kasus diatas tidak terdengar lagi. Saya jadi teringat dengan kisah sahabat Rasulullah SAW yang bertanya kepada Rasullulah “ Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma berkata, “ suatu hari aku duduk bersama Rasulullah SAW, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi SAW dan bertanya, ‘wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama, Rasulullah menjawab, yang paling baik akhlaqnya,. Kemudian ia bertanya lagi, siapakah orang mukmin yang paling cerdas, Beliau menjawab, yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas. (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Albaniy dalam shahih Ibnu Majah). Jika saja standar yang kita gunakan adalah akhlaq yang utama yang menjadi barometer kecerdasan  dalam menentukan kecerdasan seseorang, mungkin wajar saja jika umat-umat yang awal yang hidup di zaman nabi disebut orang-orang yang cerdas. Lain lagi pepatah dari Aristoteles, ia mengungkapkan “ siapapun bisa marah karena marah itu mudah. Tetapi marah pada orang yang tepat, dengan kadar yang sesuai, pada waktu yang tepat, demi tujuan yang benar, dan dengan cara yang baik, bukanlah hal yang mudah “. Dan ini hampir bersinggungan dengan salah satu hadist nabi, ketika Rasulullah SAW diminta seorang sahabat untuk menasehatinya, maka nabi berkata jangan marah, lalu orang itu bertanya lagi apa lagi wahai Rasulullah, maka nabi menjawab jangan marah dan sahabat itu pertanya lagi, nabi tetap menjawab jangan marah. Disini ada tiga kali perulangan nasehat nabi kepada sahabatnya jangan mudah mengumbar kemarahan. Dari ilustrasi ini saya ingin menyimpulkan, bahwa tingkah laku yang baik, ucapan dan tindakan yang baik sangat berkenaan dengan akhlaq yang baik dan pengelolaan emosi yang benar. Dan dalam mempersiapkan diri menuju kehidupan yang baik juga sebuah pilihan yang tepat yang terencana. Ini semua sangat berkenaan dengan gambaran mental dari seseorang yang cerdas menganalisa, merencanakan dan menyelesaikan masalah mulai dari yang ringan hingga rumit. Dari sini sudah mulai terlihat keterkaitan antara kecerdasan intelektual dengan kecerdasan emosional. Dan bagaimana yang dikatakan kecerdasan emosional dengan istilah lain sebagian orang menyebutnya seseorang yang memiliki kecerdasan emosional adalah seseorang yang bisa memahami, mengenal dan memilih kualitas mereka sebagai insan manusia. Seseorang yang memiliki kecerdasan emosi bisa memahami orang lain dengan baik dan membuat keputusan dengan bijak. Sehingga ketika dua hal ini berjalan beriringan akan menciptakan sebuah kondisi kepribadian yang cerdas dan matang. Jika diperluas apakah dua hal ini cukup untuk dikatakan seimbang, ternyata jawabannya belum, karena masih ada satu faktor penentu lagi yang disebut sebagai kecerdasan spiritual yang jauh lebih penting yaitu kecerdasan spiritual, apa itu kecerdasan spiritual, yaitu kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan, kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. Kecerdasan ini sangat erat kaitannya dengan keadaan jiwa, batin dan rohani seseorang. Bahkan kecerdasan ini disebut kecerdasan tertinggi dari kecerdasan lainnya. Seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual akan mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan melihat permasalahan itu dari sisi positif.

Lalu apa yang terjadi jika ketiga unsur kecerdasan ini diterapkan di dalam dunia pendidikan, tentu saja akan menjadi perpaduan yang sangat berkesinambungan dalam melahirkan generasi-generasi yang siap pakai dan mampu bersaing secara global. Dan yang jauh lebih penting adalah kita yang berprofesi sebagai pendidik mau membangun, mengasah, menerapkan dan mengembangkan tiga unsur kecerdasan ini, dengan istilah lain yang biasa disebut EQ, SQ dan IQ agar kita menjadi pendidik yang berkualitas. Yang mampu  menghasilkan peserta didik yang tidak hanya cerdas dalam berfikir, namun juga memiliki rasa yang peka terhadap diri, orang lain dan lingkungannya. Serta memiliki tingkat religius yang tinggi terhadap tuhan pencipta alam.

 

Mahasiswa Keperawatan Unaya Membuat “Penyuluhan Imunisasi”

ACEH-BESAR, mahasiswa program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran universitas Abulyatama memaparkan penyuluhan Imunisasi. Jum’at (07/10) di Menasah Gampong Cot Peutano Kecamatan Kutabaro Aceh Besar.

cimg0559

Kegiatan penyuluhan yang di buat oleh mahasiswa keperawatan Unaya ini di paparkan langsung oleh pihak puskesmas Kutabaro selaku koordinator imunisasi.

Didalam pemaparannya kepada masyarakat berisi tentang apa itu imunisasi, tujuan imunisasi, jenis-jenis imunisasi kemudian jadwal imunisasi.

“ Obat yang kami kasih sebagai juru imunisasi, obat itu akan disuntik untuk membangun suatu tentara di dalam tubuh yang akan melawan penyakit, imunisasi adalah hak anak, sangat di sayangkan jika anak-anak tidak diberi imunisasi “. Kata pihak puskesmas Kutabaro

Sesuai dengan UU.n023/2002 tentang imunisasi “ Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial ”.

Potret Pelepasan Mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Perikanan

Hampir semua kampus saat ini menginginkan para mahasiswanya memiliki kemampuan yang baik sebelum lulus. Hal ini juga diusahakan Universitas Abulyatama (Unaya).

Mahasiswa magang di lepas oleh Wakil Rektor III, dr Iziddin Fadhil sebanyak 9 mahasiswa fakultas perikanan prodi teknologi hasil perikanan. Dan di antar langsung ke lokasi oleh wakil dekan fakultas perikanan Universitas abulyatama dwi Aprilliani ags, S.Pi,M.Si. Diterima oleh manajer aceh food fish jelly yaitu ibu Salawati, perwakilan dinas kelautan dan perikanan  provinsi Aceh oleh Cut Sri Haswirna ,S.Pi,M.Si.

Berikut beberapa potret pelepasan mahasiswa perikanan prodi teknologi hasil perikanan:

img-20161013-wa0010 img-20161013-wa0011 img-20161013-wa0012 img-20161013-wa0013  img-20161013-wa0014     img-20161013-wa0007

Warek III Unaya, Melepas Mahasiswa Perikanan Magang

SEIRING waktu perkuliahan, pada tahun 2016 ini, mahasiswa semester 5 (lima) prodi teknologi hasil perikanan Universitas Abulyatama telah memasuki tahapan Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studinya.

Wakil Rektor III, dr Iziddin Fadhil melepas sebanyak 9 mahasiswa fakultas perikanan prodi teknologi hasil perikanan. Selasa,(11/10) di Aceh food fish jelly Desa Lampulo, Kecamatan Kuta Alam Banda Aceh.

Mahasiswa magang di antar langsung ke lokasi oleh wakil dekan fakultas perikanan Universitas abulyatama dwi Aprilliani ags, S.Pi,M.Si dan diterima oleh manajer aceh food fish jelly yaitu ibu Salawati dan perwakilan dinas kelautan dan perikanan  provinsi Aceh oleh Cut Sri Haswirna ,S.Pi,M.Si.

Wakil Dekan Perikanan mengharapkan “ Semoga program magang ini menambah pengetahuan, menambah soft skills mahasiswa nantinya dan juga ilmu pengetahuan dan pengalaman yang belum di dapat selama di bangku kuliah dapat di peroleh saat magang serta dapat bermanfaat menambah wawasan, keterampilan mahasiswa dalam melakukan pengolahan hasil perikanan “.

Magang ini dilakukan bertujuan, untuk melatih berbagai pengetahuan tentang produk olahan hasil perikanan.

Perut Susah Rata ? Mungkin ini Penyebabnya

Sudah sit up setiap hari, sudah jogging sampai badan basah kuyup perut masih aja gendut. Lama-lama menyerah dan jadi malas berolah-raga. Pernah merasakan hal ini?

Memiliki perut rata bagi kaum wanita, dan perut six pack bagi kaum pria memang jadi dambaan banyak orang. Sayangnya, kita hanya fokus pada satu tujuan: perut, lalu  lupa untuk mendapatkan bentuk ideal ternyata banyak hal terkait.

GeniusBeauty.com memamparkan 5 hal yang membuat perut susah rata. Coba perhatikan, yuk.

1. Stres
Ternyata stres membawa pengaruh yang besar bagi rata tidaknya perut kamu. Jika kamu merasa marah atau benci pada banyak hal. tubuh kamu akan tegang dan mengeluarkan hormon stres. Hormon tersebut dapat menghancurkan massa otot dan menghambat pembakaran lemak.

2. Dehidrasi
Perbanyak makan garam dan minum sedikit air, maka bisa dipastikan perut kamu akan tampak seperti wanita yang sedang hamil muda. Garam akan mengikat cairan lebih banyak, terutama di area seperti perut. Maka hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam, terutama sebelum tidur.

3. Kurang Latihan
Cardio tidak akan membuat perut kamu rata, karena kamu harus melatih otot di seluruh perut, bukan dengan cardio yang bertujuan untuk kesehatan jantung dan sistem pernapasan. Jika kamu memang serius ingin meratakan perut atau membuatnya jadi six pack, konsultasikan pada pelatih kebugaran.

4. Kelebihan Berat Badan
Jika kamu ingin melatih otot perut, pastikan berat badan kamu sudah ideal. Percuma saja sering sit up jika berat badan kamu masih berlebih, karena akan sangat sulit membentuk otot perut. Turunkan dulu berat badan kamu ke angka ideal, baru latih otot perut kamu. Tak heran, pada pelatihan perut sering kita diwajibkan mengatur pola makan serta berdiet

5. Gen
Gen adalah faktor yang cukup kuat untuk berpengaruh pada bentuk tubuh kamu. Misalnya saja, kamu sudah olahraga mati-matian tapi berat badan sangat sulit turun, sementara itu sahabat kamu bisa makan apa saja dan sebanyak yang dia mau, namun badannya tetap kecil dan perutnya rata. Salah satu penyebabnya adalah gen dan kemampuan metabolisme tubuh.

Namun faktor ke 5 ini tidak mutlak. Memang kalau kita termasuk orang yang gampang ‘menggelembung’ saat salah makan, harus berupaya lebih ekstra. Asalkan 4 faktor sebelumnya dijalani, relatif lebih lancar kok tujuan memperoleh bentuk perut yang ideal. Jangan menyerah, ya.

Tips Diet Untuk Penderita Gagal Ginjal

Gagal ginjal merupakan suatu kondisi penurunan fungsi ginjal hingga pada akhirnya tidak dapat bekerja sama sekali. Sebagai informasi, ginjal mempunyai peran yang sangat penting sebagai penyaring elektrolit tubuh, serta juga menjaga keseimbangan zat kimia dan cairan tubuh.

Maka dari itu, penderita gagal ginjal diharuskan secara rutin menjalani terapi hemodialisis selamanya untuk mengeluarkan limbah tubuh. Dikarenakan organ ini tidak berfungsi lagi, salah satu hal lain yang harus dipertimbangkan dengan cermat adalah konsumsi makanan. Hal ini bertujuan agar kondisi kesehatan tubuh tidak semakin menurun.

http://gagal-ginjal.com/wp-content/uploads/2012/11/hemodialisis.jpg

Menurut NKUDIC (National Kidney and Urologic Diseases Information Clearinghouse), penderita gagal ginjal disarankan berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menentukan menu diet yang tepat. Ada beberapa poin penting ketika memilih makanan yang akan dikonsumsi penderita gagal ginjal, diantaranya adalah:

1. Mengonsumsi makanan berprotein
Konsumsilah makanan tinggi protein seperti ayam, ikan, dan daging namun dalam jumlah yang seimbang.

2. Mengontrol asupan potasium
Selalu mengontrol jumlah potasium (kalium) yang anda asup. Beberapa buah-buahan seperti jeruk dan pisang, serta kacang-kacangan, cokelat dan sayuran sebaiknya dihindari karena mengandung potasium yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan apabila terlalu banyak mengasup potasium, maka bisa membahayakan jantung Anda.

3. Mengontrol jumlah air yang dikonsumsi
Apabila ginjal tidak bekerja, air akan menumpuk dengan cepat ke dalam tubuh Anda. Terlalu banyak cairan dalam tubuh bisa membuat jaringan membengkak dan ini bisa menyebabkan gangguan jantung, tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah, dan kram selama dialisis.

4. Hindari garam
Anda disarankan untuk sebisa mungkin menghindari garam. Hal ini karena makanan yang cenderung asin dan tinggi garam dapat membuat Anda terasa haus dan menahan air di tubuh Anda.

5. Hindari makanan berfosfor tinggi
Kurangi atau batasi makanan-makanan seperti keju, susu, dan kacang-kacangan yang dikeringkan. Makanan-makanan tersebut mengandung mineral fosfor yang tinggi. Terlalu banyak fosfor dalam darah dapat mengakibatkan kalsium ‘pergi’ dari tulang Anda sehingga pada akhirnya membuat tulang menjadi rapuh, lemah, dan dapat menyebabkan radang sendi.

Umumnya, untuk mencegah permasalahan pada tulang, dokter memberikan beberapa obat khusus yang harus diminum setiap hari.

Mana Yang Lebih Berbahaya : Rambut Berketombe Atau Kutuan ?

Garuk-garuk kepala sama-sama dilakukan mereka yang berketombe ataupun yang memiliki kutu. Dua-duanya tentu bikin percaya diri merosot drastis. Tapi sebenarnya mana sih yang lebih berbahaya, rambut berketombe atau yang dihuni oleh kutu?

“Sulit ya karena ketombe dan kutuan itu hal yang berbeda. Tapi kalau lebih berbahaya sih kutuan, karena kutuan itu berupa infeksi karena parasit. Ketombe pada umumnya hanya mengganggu estetika. Yang agak berbahaya itu jika ketombenya sampai lecet, tapi gak sampai menyebabkan kematian,” terang dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dari D&I Skin Clinic.

Dipaparkan dr Nyoman, kutu di rambut lebih berbahaya ketimbang ketombe karena infeksi yang disebabkan parasit menimbulkan luka-luka kecil bekas gigitannya. Luka bekas gigitan tersebut dapat dimasuki kuman dan bernanah kalau yang bersangkutan jarang merawat kesehatan kulit kepala.

“Untuk mengobatinya dapat diobati dengan semacam obat antikutu yang banyak di pasaran. Obatnya itu semacam racun kutu, kalau pengobatan yang lain belum ada penelitiannya,” sambung dr Nyoman.

Senada dengan dr Nyoman, dr Lili Legiawati, SpKK dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RS Cipto Mangunkusumo menyebut kutu bisa mengakibatkan infeksi. Infeksi ini bersifat infeksi sekunder, ketika digaruk atau ketika ada luka yang digaruk kulitnya sudah tidak utuh. Nah, karena ada luka terbuka maka kuman atau bakteri bisa masuk ke dalam kulit.

“Bisa berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi sistemik, yaitu demam dan kelenjar getah bening yang membesar,” jelas dr Lili.

Sedangkan menurut dr Eddy Karta SpKK, baik ketombe maupun kutu rambut memberikan keluhan dan risiko sendiri pada seseorang. “Ketombe membuat rambut tdak sehat dan mengganggu secara sosial dan psikis, sedangkan kutu lebih menyebabkan masalah karena menular dan risiko infeksi jika digaruk garuk karena gatal,” ujarnya saat dihubungi secara terpisah.