Ketua UPT PPL Siasati Silaturahmi Kerumah Baca dalam Rangka Pengabdian Masyarakat

Ketua Unit Pelaksana Tugas Praktik Pengalaman Lapangan (UPT PPL) Universitas Abulyatama dan Himpunan Prodi Bahasa Inggris, yang tergabung dalam wadah Unaya Institute of English Communication (UIEC) bersilaturahmi ke Rumah Baca Lentera, Gampong Lam Ujong Labuy Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar.

Ketua UPT PPL Unaya, Ema Dauyah, M.Ed mengatakan silaturahmi yang dilakukan pada Sabtu, 23 November 2019 itu diterima langsung oleh Ketua dan Pembina Rumah Baca Lentera, Lela Andriyati dan masyarakat setempat yang terdiri atas ibu-ibu dan anak-anak.

“Ibu Lela mengharapkan peran dan bantuan dari dosen dan mahasiswa untuk membina pengelolaan rumah baca atau pustaka, yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan nasional sebagai Pustaka Gampong Terbaik se-Aceh,”. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Perpustakaan Nasional RI yang diberikan melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.

“Selain itu juga Ketua UPT PPL berharap Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, baik dosen dan mahasiswa dapat menjadi sukarelawan untuk mengajarkan ibu-ibu dan anak-anak gampong dalam bidang sains, bahasa Inggris, dan matematika, serta bidang lainnya,”.

Ibu Ema menyambut baik harapan tersebut dan akan difasilitasi sebaik-baiknya dan akan dikemas dalam kerja sama berupa Memorandum of Understanding (MoU) yang akan diaktualisasikan dalam bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat.

beliau juga mengharapkan semua prodi di FKIP Abulyamata dapat berperan aktif membantu sehingga anak-anak dan masyarakat dapat terberdayakan dan gerakan literasi yang digiatkan oleh pemerintah dapat tercapai. Pengabdian masyarakat ini juga tidak tertutup kemungkinan akan meluas ke bidang ilmu yang lain.

Dosen Unaya Ikuti Konferensi Internasional di Malaysia

Dua dosen Universitas Abulyatama menjadi pemakalah pada seminar internasional serantau isu-isu komuniti (SSIK) 2019 di University Putra Malaysia (UPM), Serdang, Selangor Malaysia, 26-27 November 2019.

Dua pemakalah tersebut, Dr. Akhyar, M.Si. dari Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fazzan, M.A., Ph.D. dari Fakultas Hukum.  Pada seminar kali ini Dr. Akhyar mengangkat topik pemerintahan gampong di Aceh, sedangkan Fazzan, M.A., Ph.d mengangkat topik hukum syariah di Aceh. Selanjutnya, hadir juga Riki Musriandi, S.Pd.I., M.Pd. sebagai peserta pada seminar internasional.

Seminar ini merupakan yang pertama dilaksanakan oleh Institut Pengajian Sains Sosial (IPSAS) Universiti Putra Malaysia bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Teuku Umar (UTU), Pusat Pengajian Sains Kesihatan (PPSK) Universiti Sains Malaysia (USM) dan Pusat Transformasi Komuniti Universiti (UCTC) Universiti Putra Malaysia. Tema yang diangkat adalah “Komuniti Pemangkin Kesejahteraan Serantau”.

20 Peserta Delegasi Universitas Abulyatama Mengikuti FGD di Polda Aceh.

Banda Aceh – Delegasi Mahasiswa Universitas Abulyatama mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan “Upaya Pemerintah Dalam Pemberantasan Narkoba Menuju Indonesia Maju”, acara tersebut diselenggarakan di Aula Serbaguna Polda Aceh pada Selasa, 19 November 2019.

Kegiatan tersebut melibatkan beberapa elemen, baik dari kalangan Tokoh Masyarakat, Pelajar, Mahasiswa dan Instansi terkait dilingkungan Pemerintah Aceh.

Acara tersebut merupakan serangkaian salah satu tugas daripada Direktorat Kepolisian Daerah Aceh yang dituangkan dalam Rancangan Kerja Ditbinmas Polda Aceh Tahun 2019, yang bertujuan sebagai upaya penanggulangan narkoba secara Komprehensif dengan melibatkan kerjasama Multidisipliner, Multisektoral, dan peran masyarakat secara aktif serta mewaspadai bahaya pengaruh narkotika terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda menuju negara Indonesia maju.

Yang nantinya akan menghasilkan generasi bangsa yang beradab dan berbudi luhur, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhai Allah subhanahu wata’ala.

Rilis FGD By. Salda

Dekan Fakultas Hukum Unaya : Gerak Pemerintah Aceh dalam Arah Baru Jokowi, Selaraskah?

Oleh: Wiratmadinata, S.H., M.H.

Apakah gerak langkah pemerintah Aceh saat ini sudah pada posisi seirima dengan arah baru yang dijalankan pemerintahan baru Jokowi? Mari kita periksa.

Dalam pidato awalnya sebagai Presiden RI periode 2019 – 2024 Jokowi menegaskan “performance” pemerintahan yang akan dibangun, yaitu yang berkerja keras, berkerja cepat dan produktif.

Untuk itu, Presiden Jokowi mengajak seluruh Anggota kabinetnya keluar dari jebakan rutinitas yang monoton dengan menghadirkan nilai-nilai baru, cara-cara baru dalam mengelola negara, sehingga inovasi tidak sekedar menjadi pengetahuan tapi juga budaya.

Dengan pendekatan itu Pak Jokowi percaya akan dapat memberi hasil yang nyata, sehingga rakyat dapat menikmati pelayanan, menikmati pembangunan.

Karena itulah, Jokowi juga mendorong dilakukan penyederhanaan regulasi sekaligus birokrasi sehingga kecepatan kerja dapat diakselerasikan.

Merespon arah baru tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, sebagaimana dipublikasikan media, berkomitmen untuk menghilangkan “feodalisme” di kalangan birokrat. Menurutnya, “feodalisme” itu menghambat pelayanan publik yang sejati.

Gebrakan yang akan dilakukan Mendagri Tito bukan hanya kepada jajaran birokrat di pusat saja, mantan Kapolri itu juga ingin mengubah pola pikir para kepala daerah dan ASN di daerah. Ia ingin para kepala daerah dan ASN tidak lagi berpikir untuk dilayani, tetapi seharusnya melayani.

Sementara itu, dalam konferensi pers bersama Wakil Presiden dan jajaran menteri di Kantor Wakil Presiden di Jakarta, Jumat (1/11), Mendagri meminta program pengentasan kemiskinan dan stunting harus masuk di APBD.

Pasalnya, dua program tersebut dinilai sangat berkaitan dengan program prioritas nasional yang berkenaan dengan pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Ini juga sesuai arahan Presiden pada priode keduanya ini.

Kembali ke pertanyaan di awal, apakah gerak langkah pemerintah Aceh saat ini sudah “selangkah seayunan”, dengan arah baru yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi? Marilah kita periksa lagi.

Perintah agar pejabat dan ASN Aceh untuk berkerja cepat dan tepat secara gamblang kembali disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir., Nova Iriansyah, MT., pada pelantikan dr. Taqwallah, M. Kes sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh difinitif, pada 1 Agustus 2019 silam.

Kepada Sekda Aceh difinitif, Nova Iriansyah meminta untuk memperbaiki kinerja pejabat dan ASN di lingkungan Pemerintah Aceh sehingga dapat segera menuntaskan kerja penyusunan RAPBA-P 2019 sekalian dgn RAPBA 2020.

Sebelumnya, Plt., Gubernur Aceh sudah melakukan pengondisian agar pejabat dan ASN siap berkerja cepat dengan menjalankan gerakan Bersih, Rapi, Indah dan Hijau atau yang dikenal dengan B.R.I Hijau, yang kemudian berganti nama menjadi Gerakan BEREH (Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau).

Paska dilantik, intruksi Plt., Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, MT., juga langsung ditindaklanjuti oleh Sekda Aceh dengan langkah pembekalan kepada pejabat di lingkungan Pemerintah Aceh secara sistematis.

Hasilnya, dalam waktu yang tidak terlalu lama gerak cepat ini berbuah hasil. Kerja penuntasan RAPBA-P bisa diselesaikan dan pengesahan RAPBA 2020 bisa dicapai lebih cepat. Selanjutnya dalam pelaksanaannya nanti juga diharapkan cepat dan tepat sasaran.

Plt., Gubernur Aceh melalui Sekda Aceh juga melakukan gebrakan penyerahan SK., Kenaikan Pangkat TMT 1 Oktober 2019 tanpa harus melalui proses berbelit sebagaimana umum dialami oleh ASN sebelum-sebelumnya.

Gerakan BEREH, dengan dukungan Bupati-Walikota, juga dilakukan di kabupaten – kota. Kantor Desa, Kantor Kecamatan, Sekolah SLTA, dan Pukesmas didorong untuk menghadirkan lingkungan tempat kerja yang bersih, rapi, estetis dan hijau agar masyarakat dapat menikmati pelayanan maksimal.

Demikian juga dalam usaha mengejar idikator RPJM Aceh 2017 – 2022, khususnya untuk penurunan angka kemiskinan. Perubahan kinerja ASN diharapkan dapat memberi penekanan yang lebih besar bagi menurunnya angka kemiskinan di Aceh. Untuk itu, Dana Desa juga didorong untuk dapat memberi manfaat bagi penurunan angka kemiskinan, langsung di desa-desa yang ada di seluruh Aceh.

Lebih utama lagi, strategi pemerintah Aceh untuk menurunkan angka kemiskinan juga dilakukan dengan pendekatan “pentahelix”, atau yang kerap disebut pendekatan kolaboratif. Untuk itu, dengan perbaikan kinerja ASN dalam melayani diharapkan para pihak memiliki daya tarik untuk berinvestasi di Aceh.

Guna menekan angka kemiskinan, Pemerintah Aceh juga menunjukkan keberpihakannya kepada pertumbuhan ekonomi di usaha mikro, kecil, dan menengah. Produk-produk lokal akan lebih diutamakan sehingga dapat menggairahkan warga untuk bergerak dalam berbagai kegiatan ekonomi.

Tidak hanya itu, intervensi terhadap kemiskinan juga dilakukan dengan konsep ekonomi yang lebih terpadu berbasis kawasan. Misalnya Kawasan Ekonomi Khusus berbasis pertanian, perkebunan dan wisata juga mulai dirintis. Begitu juga dengan pemberdayaan wilayah kepulauan, yg selama ini relatif jauh dari tentang kendali, mukai digairahkan lagi dengan menghadirkan kapal penyeberangan. Saat ini Ada tiga pembangunan kapal Ferry Roro yang sedang dalam tahap konstruksi.

Kepedulian Pemerintah Aceh terhadap stunting juga makin maksimal. Aceh yang sudah menetapkan “2022 bebas stunting” sudah semakin giat melakukan ragam pendekatan guna memastikan Aceh benar-benar bebas stunting pada 2022. Bahkan, dalam rapat kerja lanjutan Sekda Aceh di seluruh Aceh, ikut disosialisaikan gerakan bebas stunting.

Dengan begitu, arah kerja periode kedua Jokowi bersama Ma’ruf Amin yang didukung oleh menteri-menteri yang baru saja dilantik, termasuk wakil menteri, sesuai dengan gerak Aceh. Sudah selayaknya Pemerintah Aceh, bergerak “seirama seayunan langkah” dengan Pemerintahan baru Jokowi, dalam priode yg sedang berjalan ini.[]

Penulis adalah Staff Khusus & Jurubicara Pemerintah Aceh.

UNAYA Luluskan 312 Wisudawan Bertepatan dengan Kegiatan EXPO Tahun 2019

Universitas Abulyatama  (31/10/2019). Unaya meluluskan 312 wisudawan/ti yang dilantik pada acara Sidang Terbuka Senat Universitas Abulyatama dalam rangka Wisuda Program Diploma dan Sarjana dari berbagai Fakultas yang terdiri dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Hukum, Teknik, Perikanan dan Kedokteran Tahun Akademik 2019/2020 di Aula Bale Nyak Syeh Universitas Abulyatama.

Rektor Unaya, R Agung Efriyohadi MSc PhD dalam pidatonya  menyampaikan, “ bahwa Universitas Abulyatama yang memiliki peran  sebagai salah satu pusat pendidikan dan pengembangan  sumber daya manusia  (SDM) yang terus berupaya mencetak lulusan yang berdaya saing. Beliau juga menyampaikan harapan bahwa kontribusi para alumni Universitas Abulyatama dalam wujud karya dan karsa, banyak disumbangkan kepada bangsa dan negara sesuai dengan ilmu yang diperolehnya serta kompetensi keahliannya masing masing”.  Pada kegiatan wisuda tahun ini Universitas Abulyatama turut mengundang Kepala LLDIKTI Wilayah 13 Bapak Prof. Faisal Rani, SH., M.Hum. dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya “Soft Skill” dalam memasuki dunia kerja. Beliau berharap lulusan Universitas Abulyatama memiliki akhlak dan moral yang baik yang akan bersinergi dengan kemampuannya dibidang masing-masing.

Pada kesempatan ini, Rektor juga memberikan penghargaan kepada mahasiswa berprestasi terbaik , yang berasal dari Fakultas Teknik Program Studi Sistem Informasi atas nama Lisa Handasari Yanti, dan santunan kepada anak yatim yang menjadi kegiatan rutin setiap seremonial wisuda dilaksanakan di Universitas Abulyatama. Wisuda kali ini tampak berbeda dari tahun sebelumnya dengan diadakannya kegiatan Expo yang bertepatan dengan kegiatan wisuda tahun ini.

 

PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BERBASIS DIGITAL

Aceh besar, Mahasiswa fakultas perikanan universitas abulyatama aceh (UNAYA) melaksanakan proses pembelajaran mengenai pelatihan penulisan karya ilmiah berbasis digital. Pemateri pertama Bapak Agus Noval, S.E,M.SI  dan pemateri kedua  ibu Lia handayani, S.SI, M.T  bertempat di aula lantai II universitas abulyatama Aceh, sabtu 26/10/2019.

Kegiatan kuliah umum ini dibentuk oleh badan eksekutif mahasiswa fakultas perikanan universitas abulyatama aceh. Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang teknologi informasi di zaman modern ini. Sebagaimana yang disampaikan oleh wakil dekan fakultas perikanan aceh Nurhayati S.PI.M.SI.

“Pentingnya pengetahuan tentang dunia digital dizaman sekarang ini tujuannya untuk mempermudah mahasiswa mempublikasiakan  berita atau informasi mengenai semua hal tentang perikanan dan kelautan agar lebih dikenal luas oleh masyarakat”

Mahasiswa fakultas perikanan sangat antusias dalam mengikuti mata kuliah umum tersebut. Guna untuk mengetahui berbagai hal tentang cara penulisan  jurnal serta  karya  ilmiah yang baik dan benar, dengan adanya kuliah umum ini maka mahasiswa khususnya fakultas perikanan dapat memahami lebih dalam mengenai penulisan penulisan karya ilmiah tersebut.

Dipenghujung acara pemateri pertama Bapak agus noval memberikan hiburan berupa game online “Kahoot” sehingga mahasiswa merasa sangat terhibur .

*Penulis: Alan fardani/Mahasiswa Prodi Budidaya Perairan Fakultas perikanan Universitas Abulyatama.

*Penulis: Defri alvandi/Mahasiswa Prodi Budidaya perairan Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama.

*Penulis: Siti arifah/Mahasiswa Prodi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan Universitas Abulyatama.

Penandatanganan MoU Bidang Kesehatan dan Pendidikan

Rektor Universitas Abulyatama, Ir. R. Agung Efriyo Hadi, M.Sc., Ph. D bersama pemerintah Kota Banda Aceh. melaksanakan penandatanganan MoU terkait kerjasama dibidang kesehatan dan pendidikan. Kerja  sama ini dilakukan untuk meningkatkan kelas dari rumah sakit Meuraxa asuhan Pemko menjadi rumah sakit pendidikan. Dan diharapkan penandatangan ini dapat menguntungkan kedua belah pihak dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Dekan Fakultas Pertanian ” Perempuan dalam Inovasi Pertanian” Haba Ureng Inong, di Aceh TV

Elvrida Rosa S.P, M.P, dekan Fakultas Pertanian dalam talk shownya pada program Haba Ureng Inong di Aceh TV, menyampaikan perempuan sangat berperan dalam inovasi di bidang pertanian. Sebagai contoh perempuan diaceh tengah yang banyak terlibat dalam membudidayakan kopi. Mereka sangat berperan dalam menjaga pekarangan rumah dengan berbagai jenis tanaman hijau yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan mereka sehari hari dan tentunya juga sebagai sektor dalam menunjang perekonomian mereka.
Disamping itu wanita yang berprofesi sebagai dosen ini sudah mengembangkan beberapa desa binaan terutama dalam pendampingan pembuatan hidroponik. Ditengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan juga mahasiswa program Doktor pada Universitas Syiahkuala banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan pertanian baik kelompok tani maupun pasar tani yang banyak menyuplai hasil pertanian dari fakultas pertanian Universitas Abulyatama.
Dalam inovasinya dalam bidang pertanian ia menyampaikan ada 4 desa binaan kelompok ibu ibu rumah tangga yang tidak memiliki pekerjaan dibina untuk terlibat aktif dalam pembudidayaan tanaman hidroponik . sehingga kegiatan ini sangat menguntungkan kelompok ibu-ibu rumah tangga dalam mengelola pekarangan rumah yang dapat dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan sangat membantu perekonomian rumah tangga.

Seluruh Civitas Akademika Universitas Abulyatama Menucapkan Selamat Atas Pelantikan Dr. H. Muhammad Kadafi, SH., MH. Ketua Yayasan Abulyatama Aceh Sebagai Anggota DPR RI Periode 2019-2024.

“Semoga dapat Mengembankan Amanah Rakyat Dalam Menjalankan Tugas dan Tanggung Jawab Serta Senantiasa diberikan Rahmat dan Petunjuk Dari Allah SWT”