POLITIK DAN KEADILAN DALAM MENCAPAI KEMAKMURAN

Dalam teori politik klasik Aristoteles, politik adalah cara dalam mencapai kebaikan dan kemakmuran bersama, politik adalah cara dalam mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain politik dapat disimpulkan sebagai proses pembagian dan pembentukan kekuasaan dalam mengatur masyarakat melalui proses kebijakan dan putusan.

Dari pengertian diatas, maka diharuskan masyarakat untuk memahami politik. Karena politik menyentuh kehidupan dasar masyarakat.

Melalui politik masyarakat diatur baik dari bidang hukum, ekonomi, tatanan sosial, dan segala bentuk kehidupan lainya. Dalam ungkapan klasik semua aktifitas adalah politik, tapi tidak semua politik adalah aktivitas.

Maka, masyarakat harus memahami, mengerti, dan mengetahui mamfaat dari politik, karena ketika masyarakat meninggalkan politik maka politik dapat membawa dampak negatif bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.

Untuk itu, masyarakat jangan lari dari politik, masyarakat jangan menjastifikasi politik itu busuk, politik itu kotor, tidak kenal teman dan lawan, propoganda, adu domba dan lain sebagainya. Defenisi diatas adalah pengertian politik secara negatif.

Karenanya, kita harus keluar dari propaganda negatif tersebut, agar masyarakat terhindar dari kekuasaan dan kebijakan semu para politisi, masyarakat harus dihargai, jangan dimanipulasi dengan isu isu murahan, masyarakat jangan dibohongin melalui PHP.

Maka, masyarakat perlu memahami politik agar tidak terjebak dalan politik semu, masyarakat perlu membagun image bahwa tugas politik adalah mulia. Image tersebut akan melahirkan politik baik, dengan demikian kita akan keluar dari para politisi kotor, busuk dan koruptif. Maka itu, untuk selanjutnya politik dapat membawa dampak kemakmuran bagi seluruh masyarakat, caranya adalah dengan memilih caleg yang memiliki kualitas dan kapabelitas.

Sekali lagi, kandidat tersebut harus betul betul memperjuangan hak-hak rakyat.

Jika itu terjadi, maka tidak ada lagi wakil rakyat koruptif.

Masyarakat memilih caleg jangan karena uang, atau pemberian dalam bentuk lainya, tapi masyarakat memilih caleg atas dasar kemampuannya.

Untuk itu, maka masyarakat harus berpartisipasi memilih para caleg pada tanggal 17 April 2019 agar masyarakat mendapatkan keadilan dan kemakmuran. Usman Wakil Rektor Bidang Akademik

Pengumuman : UAS Tabligh Dhuha di UNAYA

 

Aceh besar, Ustadz Abdul Somad LC., MA Akan memberikan Tabligh Dhuha Lapangan Biro Universitas Abulyatama pada Kamis 4 AptAp 2019

Dekan FH UNAYA: Pemerintah Aceh Optimis APBA 2019 Tepat Waktu

Dekan FH Unaya Yang juga Jurubicara Pemerintah Aceh, Wiratmadinata, SH., MH, mengatakan, Pemerintah Aceh optimis penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2019 akan berjalan lancar dan tepat waktu.

Hal itu seiring dengan intensifnya persiapan dokumen anggaran serta lancarnya komunikasi baik formal maupun informal antara eksekutif dan legislatif.

Pemerintah Aceh pada 12 Juli lalu telah menyerahkan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (KU-APBA) 2019 kepada DPRA.

“Selanjutnya jika pada bulan September ini Plafon Anggaran Sementara (PPAS) bisa selesai, maka pembahasan RAPBA paling telat awal Desember sudah selesai,” kata Wiratmadinata biasa juga dipanggil Pak Wira.

Menurut Wiratmadinata, memperhatikan tren pembahasan APBA selama ini, maka kuncinya terdapat pada kesepakatan bersama KUA-PPAS. Oleh karena itu jika September KUA-PPAS sudah disepakati, maka pembahasan RAPBA sudah tidak terhambat lagi, bahkan bisa lebih cepat.

“Jangan-jangan November sudah bisa disahkan. Tapi moderatnya, kalau melihat hitung-hitungan kalender mengacu pada batasan maksimum regulasi, maka mestinya minggu ke-1 Desember seharusnya APBA 2019 sudah bisa dievaluasi oleh Mendagri. Sebab kalau tidak kita bisa macet lagi dihadang ketentuan pergub,” sebut Pak Wira yang biasa mengajar di Fakultas Hukum Universitas Abulyatama.

Soal kesiapan dokumen anggaran, kata Pak Wira, Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) di bawah arahan langsung Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, Sekda, Para Asisten dan Tim Anggaran Pemerintah Aceh (TAPA), bekerja marathon, bahkan sudah tergolong “tidak normal”.

“Mereka seperti tak mengenal lagi jam kerja dan tanpa kenal lelah terus ‘dipress’ untuk menyiapkan seluruh dokumen anggaran yang diperlukan,” ungkap kandidat Doktor Ilmu Hukum Unsyiah ini.

Dari aspek regulasi, penyusunan RAPBA 2019 ini, menurut Pak Wira juga menganut prinsip “Taat Asas”, yaitu sesuai dengan aturan yang berlaku, jelas dan konsisten.

KUA-PPAS disusun berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Aceh (RKPA) 2019 sebagaimana tertuang dalam Pergub Aceh Nomor 77/2018 Tentang RKPA 2019.

RKPA ini disusun melalui beberapa pendekatan perencanaan, baik secara teknokratis, partisipatif, politis, top-down, bottom-up, dan proses musrenbang dari level terbawah sampai ke atas.

Adapun delapan prioritas RKPA 2019 yang secara keseluruhan disusun dengan fokus pada penurunan angka kemiskinan, layanan akses dan kualitas kesehatan, mengatasi kesenjangan wilayah, konekivitas dan pengembangan kawasan strategis, peningkatan ketahanan pangan dan energi, penguatan Syariat Islam dan kualitas pendidikan, industri kreatif, pariwisata, optimalisasi SDA, kebencanaan, reformasi birokrasi dan penguatan perdamaian.

Serah Terima Mahasiswa KKN Universitas dan STMIK Abulyatama di Kecamatan Pekan Bada Aceh Besar

Serah terima mahasiswa KKN Universitas dan STMIK Abulyatama dilaksanakan di Aula Serbaguna Kecamatan Pekan Bada, di hadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik (Usman, M. Si), Sekwilcam, Kapolsek, Pak Keucik, dan Supervisor KKN.

 

Pelaksanaan KKN dijadwalkan satu bulan penuh, dengan jumlah peserta 289 orang, ditempatkan di 11gampong dan Tiga Dayah yang ada di Kecamatan Pekan Bada.

Pada acara serah terima, Wakil Rektor Bidang Akademik (Usman, M. Si) berharap agar mahasiswa bisa bersosialisasi, berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat. Mahasiswa harus mampu memberikan mamfaat bagi masyarkat dengan melakukan berbagai kegiatan dan program sesuai dengan bidang keimuan masing-masing.

Dengan KKN diharapkan mahasiswa mampu mengimplementasikan dan mengembangkan program berbasis Teknologi Tepat Guna sesuai bidang ilmu. Sehingga bisa membantu masyarakat sesuai yang dibutuhkan dan bermamfaat. Lebih lanjut WAKIL Rektor Menjelaskan agar mahasiswa menjaga adat istiadat yang ada dalam gampong, dan berkelakuan yang baik, sehingga masyarakat senang dengan ada mahasiswa KKN.

Mahasiswa UNAYA 1st Runner Up NUDC 2018 Aceh

Seleksi National University Debating Championship (NUDC) Tahun 2018 Tingkat Kopertis XIII Aceh telah selesai dilaksanakan pada Minggu, 06 Mei 2016 bertempat di Hotel Grand Nanggroe, Banda Aceh. Kegiatan ini diikuti oleh 29 universitas negeri dan swasta yang ada di Aceh. Seleksi NUDC tingkat wilayah ini merupakan babak seleksi sebelum menuju kompetisi NUDC tingkat nasional yang tahun ini akan diadakan di Malang pada akhir Agustus 2018.

National University Debating Championship (NUDC) adalah ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). NUDC merupakan kompetisi debat bahasa Inggris antarperguruan tinggi yang menggunakan sistem British Parliamentary (BP) yang terdiri dari 2 pembicara (speaker). Seleksi NUDC terdiri dari babak preliminary (baca: babak awal, red), quarter final, semifinal dan grandfinal. Peserta yang melaju kebabak grandfinal ditentukan berdasarkan akumulasi jumlah Victory Point (angka kemenangan, red) pada babak preliminary, quarter dan semifinal total skor yang didapatkan pada ketiga babak tersebut.

Dalam ajang ini, Universitas Abulyatama, Politeknik Lhoksemawawe, Universitas Syiah Kuala dan Universitas Almuslim berhasil lolos ke babak Grandfinal. Setelah babak grandfinal selesai, tim debat Universitas Syiah Kuala (Nabila R Rachmadi, Salsabila Machdi) berhasil lolos sebagai Champion, disusul Universitas Abulyatama (Resti Amelia Sari, Siti Hawa) sebagai First Runner Up, Universitas Almuslim (Nafsul Muthmainnah, Chairul Mufid) sebagai Second Runner Up dan Politeknik Lhoksemawe (T Aulia Syuhada, Nurmala) sebagai Third Runner Up. Bersama dengan dua tim lainnya dari STKIP Bina Bangsa Getsempena dan Universitas Malikussaleh keenam tim debat tersebut berhak berlaga di ajang NUDC tingkat nasional Agustus nanti.

Keberhasilan tim debat Universitas Abulyatama meraih Juara II (First Runner Up) tidak terlepas dari keberadaan Abulyatama Debating Club (ADC) dan pembinaan terus menerus yang dilakukan oleh pembina sekaligus pelatih Ms. Ema Dauyah, M.Ed. Dari keterangan yang diperoleh, latihan dilakukan secara kontinue dan intensif selama beberapa bulan serta dengan mendatangkan pelatih dari Universitas Sumatera Utara (USU). Usaha ini juga tidak terlepas dari dukungan penuh dari universitas yang terus mensupport kegiatan kemahasiswaan.

 

Kegiatan ini ditutup secara resmi oleh Kasie Akdemik dan Kemahasiswaan, Bapak M.Fuad Abdullah, S.Ag. Dalam sambutannya beliau berharap tim yang akan mewakali Kopertis XIII Aceh dapat mempersiapkan diri lebih maksimal sehingga dapat memperbaiki prestasi kontingen Aceh ditingkat nasional. Pada tahun mendatang, diharapkan banyak kegiatan serupa yang dilakukan oleh perguruan tinggi yang ada di Aceh sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. Maka sangat diharapkan adanya dukungan dari pemerintah Aceh untuk menggelar kegiatan serupa setiap tahun.

UNAYA RAPAT KERJA TAHUNAN DENGAN KETUA YAYASAN ABULYATAMA

Pengembangan Perguruang Tinggi di Era Globalisasi seperti saat ini perlu terus ditingkatkan Read more

UNAYA LAKSANAKAN KOMPETISI ACEH DEBATING

Unaya melaksanakan Kompetisi Aceh Debating League (ADL) 13 sd 14 Maret 2018, kegiatan ini di ikuti oleh empat Universitas yang berada di banda aceh, antara lain Universitas Abulyatama, Universitas Syiahkuala, STKIP GASEMENA, dan Universitas Serambi Mekah.

Acara tersebut telah selesai dilaksanakan pada Rabu, 14 Maret 2018. Kegiatan ini mengusung tema “Debater Today, Leader Tomorrow”. Pada kompetisi ini, Universitas Abulyatama dipercaya untuk menjadi pelaksana kegiatan ADL yang pertama ini. ADL adalah inisiasi bersama dari empat perguruan tinggi Negeri dan Swasta (Universitas Abulyatama, Universitas Syiah Kuala, STKIP Bina Bangsa Getsampena, dan Universitas Serambi Mekkah) yang ada di Banda Aceh. Inisiasi ini muncul dikarenakan minimnya kompetisi debat ditingkat universitas yang ada di Aceh.

Aceh Debating League merupakan kompetisi debat bahasa Inggris antarperguruan tinggi yang menggunakan sistem British Parliamentary (BP) yang terdiri dari 2 pembicara (speaker). Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 13-14 Maret 2018. Kegiatan ini diikuti oleh 4 (empat) universitas di Aceh yakni: Universitas Abulyatama, Universitas Serambi Mekah, Universitas Syiah Kuala, dan STKIP BBG Getsempena. Masing-masing kampus mengirimkan 2 (dua) tim sebagai peserta dalam kegiatan ini. Lomba Aceh Debating League terdiri dari 4 kali babak preliminary (baca: babak awal, red) dan 1 kali babak final. Peserta yang masuk ke dalam babak final ditentukan berdasarkan akumulasi jumlah Victory Point pada babak preliminary dan total skor yang didapatkan pada babak preliminary. Penghargaan diberikan kepada pemenenag 1, 2, 3 dan harapan 1 serta best speaker yang dihitung dari nilai individu selama babak preliminary.

Kegiatan ini telah ditutup secara resmi oleh Rektor Universitas Abulyatama, Bapak R. Agung Efriyo Hadi, PhD. Dalam kata sambutannya, Rektor berharap bahwa kegiatan ini dapat dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya dengan melibatkan lebih banyak universitas yang ada di Aceh dan estafet tuan rumah juga dapat dilanjutkan oleh universitas yang menjadi champion dalam kompetisi ini.

Adapun champion dalam kegiatan ini adalah Unsyiah A (Muhammad Afi Ramadhan, Cut Puan Tiszani Pasha, 1st runner up Abulyatama B (Resti Amelia Sari, Irma Yanti) 2nd runner up BBG A (Mahdalena, Sarti Wahyuni dan 3rd runner up Abulyatama A (Feni Mariani, Siti Hawa).
Juara Best Speaker: Muhammad Afi Ramadhan (Unsyiah A), Cut Puan Tiszani Pasha (Unsyiah A) dan Resti Amelia Sari (Abulyatama A).

Adjudicator (juri), M.Ridha Ahyat, Ema Dauyah, M.Iqhramullah, Mulyadi Saputra

Abulyatama Kerja Sama dengan BNI Life di Bidang Pendidikan

Universitas Abulyatama melakukan kerja sama dengan BNI life dibidang pendidikan.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan mahasiswa Universitas Abulyatama.

Rektor Unaya, R. Agung Efriyo Hadi,.Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Universitas Abulyatama sudah mendapatkan akredidasi B, dari 23 prodi, 16 diantara sudah terakreditasi B.

Rektor berharap dengan akreditasi ini, kerja sama ini dapat berlanjut.

lebih lanjut, rektor berharap mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Abulyatama nantinya setelah lulus dapat direkrut sebagai karyawan di BNI life atau anak perusahaannya di seluruh Indonesia.

Executive Vice President BNI Life, Erwita Triana Dewi, dalam sambutannya menyebutkan kerjasama ini bertujuan untuk sharing knowledge khususnya pemahaman mengenai dunia asuransi. BNI life akan memfasilitasi penerimaan tenaga kerja, pelatihan, lisensi dan sertifikasi baik yang berskala Nasional maupun Internasional.

Selanjutnya Erwita menjelaskan BNI Life akan mengeluarkan sertifikat sebagai pendamping ijazah yang sudah mengikuti pelatihan dan siap diterima sebagai tenaga asuransi BNI life dan anak perusahaannya.
BNI Life juga akan mendukung setiap kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yang akan dilaksanakan oleh Universitas Abulyatama.
Diharapkan akan lahir Kampung BNI UNAYA nantinya.

Kerjasama ini juga diharapkan berkesinambungan, yang akhirnya dapat meningkatkan kuantitas dan juga kualitas mahasiswa Universitas Abulyatama sehingga siap bersaing di dunia kerja nantinya. Program ini juga akan dicoba untuk disinergikan dengan Program Pasca Sarjana Ilmu Ekonomi Manajemen Universitas Abulyatama.

Acara ini dihadiri para wakil Rektor, Dekan dan civitas akademik Universitas Abulyatama serta Direktur BNI Cabang Banda Aceh, Direktur BNI life Perwakilan Medan.

Mahasiswa K3S UNAYA Fasilitasi UKS SDN Lamrabo

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lamrabo mengadakan Launcing Sekolah Sehat dalam rangka mengaktifkan Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Acara tersebut difasilitasi oleh mahasiswa K3S Abulyatama yang berlansung disekolah setempat Desa Lamrabo Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar, Senin (05/03/2018).

Acara yang dibarengi dengan pelantikan Dokter Cilik dan Perawat Cilik tersebut berlansung dengan meriah dan lancar yang dimulai pada pukul 10.00 Wib di Sekolah Dasar Negeri Lamrabo.

Ns. Iskandar, S.Kep selaku dosen pembimbing K3S Universitas Abulyatama mengatakan, dengan terbentuknya dokter Cilik dan Perawat cilik maka UKS akan baerjalan, dan Kesehatan siswa siswi pun dapat terjaga serta dapat membantu meningkatkan angka ber-Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat dilingkungan Sekolah.

Iskandar menambahkan, UKS merupakan salah satu bentuk intervensi mahasiswa keperawatan K3S di Stase Keperawatan Komunitas, dimana mahasiswa diharapkan mampu untuk mengambil peran kolaborator dengan berbagai pihak diantaranya dinas kesehatan Aceh Besar, Puskesmas Kuta Baro, pihak Muspika serta pihak sekolah sendiri sebagai tempat pelaksanaan UKS.

“Harapan kami UKS yang sudah terbentuk ini agar terus mendapatkan dukungan demi keberlanjutan program tersebut dan kita dari pendidikan juga akan menjadikan sekolah ini sebagai sekolah jejaring binaan selanjutnya,” Unkap Iskandar.

Turut hadir pada acara tersebut, Perwakilan Dinkes Aceh Besar, Pihak Puskesmas, Dosen Pembimbing K3S Universitas Abulyatama Ns. Ryan Mulfianda, dan para Muspika kecamatan Kuta Baro.

0 comment